MAKALAH ANALISIS KEUANGAN
SOFTSKILL
Disusun Oleh:
Maria Jenny Kristanti
14611291
2SA01
UNIVERSITAS GUNADARMA
2013/2014
ANALISIS
LAPORAN KEUANGAN
BAB.1.
1.1
Arti penting laporan
keuangan.
Laporan
Keuangan dibuat untuk mengetahui gambaran
tentang posisi suatu keuangan pada perusahaan serta hasil-hasil yang
diperoleh oleh perusahaan.
Laporan
Keuangan pada dasarnya adalah hasil proses akuntansi yang dapat digunakan
sebagai alat komunikasi data keuanagn antara pengelola perusahaan dengan
pihak-pihak yang berkepentingan dengan data-data tersebut.
1.2
Pihak-pihak yang
berkepentingan dalam data-data keuangan perusahaan adalah :
§ Pemilik
perusahaan
§ Manajer
Perusahaan
§ Para
Investor dan kreditor
§ Pemerintah
§ Buruh
1.3
Laporan Keuangan yang
dibutuhkan:
· Neraca
· Laporan
Rugi laba, dan
· laporan
perubahan ekuita
1.4
Analisis Laporan
Keuangan mecakup tiga karakteristik dalam suatu perusahaan yaitu, aspek
likuiditas, profitabilitas, dan solvabilitas dan ada pula rentabilitas.
Ø Likuiditas
adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Pengertian lain adalah kemampuan seseorang atau perusahaan untuk memenuhi
kewajiban atau utang yang segera harus dibayar dengan harta lancarnya.
Likuiditas
diukur dengan rasio aktiva lancar dibagi dengan kewajiban lancar. Perusahaan
yang memiliki likuiditas sehat paling tidak memiliki rasio lancer sebesar 100%. Ukuran likuiditas perusahaan
yang lebih menggambarkan tingkat likuiditas perusahaan ditunjukkan dengan rasio
kas (kas terhadap kewajiban lancar).Rasio likuiditas antara lain terdiri dari:
Current Ratio : adalah membandingkan antara total aktiva lancar dengan
kewajiban lancar. Quick Ratio: adalah membandingkan antara (total aktiva lancar
– inventory) dengan kewajiban lancar.
Ø Profitablitas
atau kemampuan memperoleh laba adalah suatu ukuran dalam persentase yang
digunakan untuk menilai sejauh mana perusahaan mampu menghasilkan laba pada
tingkat yang dapat diterima. Angka profitabilitas dinyatakan antara lain dalam
angka laba sebelum atau sesudah pajak, laba investasi, pendapatan per saham,
dan laba penjualan. Nilai profitabilitas menjadi norma ukuran bagi kesehatan
perusahaan.
Ø Solvabilitas
adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya Solvabilitas
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melunasi seluruh utang yang ada dengan
menggunakan seluruh aset yang dimilikinya. Hal ini sesungguhnya jarang terjadi
kecuali perusahaan mengalami ke pailitan. Kemampuan operasi perusahaan
dicerminkan dari aset-aset yang dimiliki oleh perusahaan.
Ø Rasio
Rentabilitas betujuan untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan
laba selama periode tertentu, juga bertujuan untuk mengukur tingkat efektifitas
manajemen dalam menjalankan operasional perusahaannya.
1.5
Keterbatasan Laporan
keuangan.
ü Laporan
keuanagn yang dibuat periodik pada dasarnya bersifat intern report, dan bukan
laporan yang bersifat final.
ü Laporan
keuangan menunjukan angka rupiah yang keliatananya pasti dan tepat tetapi
sebenarnya penyusunannya dengan standar nilai yang mungkin berbeda atau
berubah-ubah
ü Laporan
keuangan disusun berdasarcatatan transaksi keuangan dengan nilai rupiah waktu
atau tanggal lalu tanpa memperhatikan daya beli uang yang semakin menurun.
ü Laporan
keuangan tidak mencerminkan berbagai factor yang tidak dapat dinyatakan dengan
uang tetapi mempengaruhi posisi dan keadaan perusahaan, seperti prestasi dan
reputasi perusahaan.
1.6
Perlunya Pemeriksaan
oleh Akuntan Publik.
Laporan
keuangan adalah ringkasan transaksi keuangan sehingga datanya tidak terperinci
bahkan mungkin tidak asli lagi karena sudah diolah dengan sedemikian rupa
sehingga kelihatan baik karena itu perlu pemeriksaan yang dilakukan oleh
seorang akuntan umum yang independent agar dapat dipercaya keasliannya.
BAB.2.
Analisa
keuangan digunakan untuk menilai kelangsungan usaha, stabilitas, profitabilitas
dari suatu usaha, sub usaha atapun proyek.Analisa keuangan dilakukan oleh
seorang profesional yang menyajikan laporan dalam bentuk rasio yang menggunakan
informasi sebagaimana tersaji dalam laporan keuangan. Laporan ini biasanya
disajikan kepada pimpinan puncak suatu usaha sebagai acuan untuk mengambil
suatu kebijakan perusahaan.Berdasarkan hasil analisa ini maka manajemen dapat
memutuskan berbagai keputusan manajemen misalnya :
v Melanjutkan
atau tidak melanjutkan operasional suatu usaha atau bagian dari suatu usaha.
v Melakukan
pembuatan atau pembelian bahan baku dalam proses produksi
v Melakukan
pembelian atau menyewa mesin-mesin produksi.
v Melakukan
penerbitan saham atau melakukan negosiasi untuk memperoleh pinjaman bank guna
meningkatkan modal kerja perseroan.
v Berbagai
keputusan lainnya yang memungkinkan manajemen melakukan pilihan yang tepat
terhadap berbagai alternatif yang ada dalam mengelola perusahaan.
2.1 Tujuan
analisa keuangan
Analisa
keuangan seringkali menilai suatu usaha berdasarkan :
o Profitabilitas
adalah kemampuan perseroan untuk menghasilkan suatu keuntungan dan menyokong
pertumbuhan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Profitabilitas
perseroan biasanya dilihat dari laporan laba rugi perseroan (income statement)
yang menunjukkan laporan hasil kinerja perseroan.
o Solvabilitas
adalah kemampuan perseroan untuk memenuhi seluruh kewajibannya, yang diukur
dengan membuat perbandingan seluruh kewajiban terhadap seluruh aktiva dan perbandingan
seluruh kewajiban terhadap ekuitas
o Likuiditas
adalah kemampuan perseroan untuk memenuhi kewajiban lancarnya yang diukur
dengan menggunakan perbandingan antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar.
o Stabilitas
adalah kemampuan perseroan dalam mempertahankan usahanya dalam jangka waktu
panjang tanpa harus menderita kerugian. Untuk menilai stabilitas perseroan
digunakan laporan laba rugi dan neraca keuangan (balance sheet) perseroan serta
berbagai indikator keuangan dan non keuangan lainnya.
Menurut
Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia
tujuan laporan keuangan adalah Meyediakan informasi yang menyangkut posisi
keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.
Laporan
keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian
besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua
informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi
karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan
tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan.
Laporan
keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen , atau
pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
Pemakai yang ingin melihat apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban
manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi.
Keputusan ini mencakup, misalnya, keputusan untuk menahan atau menjual
investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali
2.2 Metode
Analisa
keuangan seringkali menggunakan rasio keuangan dari tingkat solvabilitas ,
profitabilitas, pertumbuhan usaha.
Kinerja
masa lalu untuk suatu masa tertentu misalnya selama 5 tahun
Kinerja
mendatang: menggunakan figur kinerja masa lalu dan teknik matematika serta
statistik, termasuk nilai sekarang dan nilai mendatang. Metode perhitungan ini
adalah merupakan penyebab dari kesalahan analisa keuangan dimana statistik masa
lalu dapat menyebabkan rendahnya prediksi masa mendatang.
Perbandingan
kinerja yaitu membandingkan kinerja antara beberapa perusahaan dalam industri
sejenis.
Karakteristik
kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan
berguna bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu :
· Dapat
Dipahami
· Relevan
· Keandalan
· Dapat
diperbandingkan
Analisis
terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena ingin
mengethaui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat risiko atau tingkat
kesehatan suatu perusahaan. Analisis keuangan yang mencakup analisis rasio
keuangan, analisis kelemahan dan kekuatan di bidang finansial akan sangat
membantu dalam menilai prestasi manajemen masa lalu dan prospeknya di masa
datang. Laporan keuangan yang disusun secara baik dan akurat dapat memberikan
gambaran keadaan yang nyata mengenai hasil atau prestasi yang telah dicapai
oleh suatu perusahaan selama kurun waktu tertentu, keadaan inilah yang
digunakan untuk menilai kinerja keuangan. Apalagi informasi mengenai kinerja
keuangan suatu perusahaan sangat bermanfaat untuk berbagai pihak, seperti
investor, kreditur, pemerintah, bankers, pihak manajemen sendiri dan
pihak-pihak lain yang berkepentingan.
Contoh
Laporan Keuangan
Di
bawah ini adalah contoh laporan rugi/laba pada perusahaan perdagangan pada
umumnya.
Laporan
rugi/laba
PT.
ABCD
Untuk
periode berakhir 31 Desember 1999
Ø Pendapatan:
Penjualan Rp.
10,000,000,00
Ø Harga
pokok penjualan:
Persediaan awal Rp.
2,000,000,00
Pembelian Rp.
7,000,000,00
Tersedia untuk dijual Rp.
9,000,000,00
Persediaan akhir Rp.
3,000,000,00
Harga pokok penjualan Rp.
6,000,000,00
Laba kotor Rp.
4,000,000,00
Ø Biaya
operasional:
Biaya komisi Rp.
500,000,00
Biaya transportasi Rp.
100,000,00
Biaya listrik, telpon,
air Rp.
600,000,00
Biaya gaji pegawai Rp.
1,200,000,00
Biaya penyusutan
bangunan Rp.
300,000,00
Biaya penyusutan
inventaris Rp.
200,000,00
Total Rp.
2,900,000,00
Laba operasi Rp.
1,100,000,00
Biaya bunga Rp.
100,000,00
Laba sebelum pajak Rp.
1,000,000,00
Biaya pajak Rp.
200,000,00
Laba/(rugi) bersih Rp.
800,000,00
Di
bawah ini adalah contoh neraca pada perusahaan dagang pada umumnya.
Neraca
PT.
ABCD
Per
31 Desember 1999
Aktiva
· Aktiva
lancar:
Kas Rp.
1,000,000,00
Piutang usaha Rp.
5,000,000,00
Uang muka pembelian Rp.
500,000,00
Persediaan barang Rp.
3,000,000,00
Total aktiva lancar Rp.
9,500,000,00
· Aktiva
tetap:
Tanah Rp.
50,000,000,00
Bangunan Rp.
20,000,000
,00
Akumulasi
penyusutan-bangunan (5,000,000) Rp.
15,000,000,00
Inventaris kantor Rp.
2,000,000
,00
Akumulasi
penyusutan-inventaris (500,000) Rp.
1,500,000,00
Total aktiva tetap Rp.
66,500,000,00
Total aktiva Rp.
76,000,000,00
Hutang
· Hutang
lancar:
Hutang dagang Rp.
2,000,000,00
Hutang gaji Rp.
500,000,00
Biaya yang masih harus
dibayar Rp. 1,000,000,00
Total hutang lancar Rp.
3,500,000,00
· Hutang
jangka panjang:
Hutang bank Rp.
20,000,000,00
Total hutang jangka
panjang Rp.
20,000,000,00
Total hutang Rp.
23,500,000,00
· Modal
Modal disetor Rp.
40,000,000,00
Laba ditahan Rp.
12,500,000,00
Total modal Rp.
52,500,000,00
Total hutang dan modal Rp.
76,000,000,00
Terimakasih
BalasHapusMakasihhhjjj
BalasHapusmakasih gan, berkat agan tugasku dan teman temanku slesai dengan baik
BalasHapusizin nanya gan,
BalasHapussaya disuruh dosen saya untuk membuat 4 jurnal tentang analisis keuangan
maksudnya gimana ya gan?
makasih
artikel yang bagus jangan lupa berkunjung ya https://uangfirman.my.id
BalasHapusSaya baru saja mengajukan Pinjaman Mobil dari Tn. Pedro dan perusahaan pendanaan investasinya serta Pinjaman Tanpa Subsidi. Setelah melakukan riset pada beberapa pemberi pinjaman, saya memilih Discover karena mereka tampaknya menawarkan beberapa manfaat terbaik di pasar (pada saat ini) dengan suku bunga 2%. Hubungi Tn. Pedro di pedroloanss@gmail.com melalui whatsapp: +393510140339. untuk mengajukan jenis pinjaman apa pun.
BalasHapus