Pesona Candi Prambanan Tiada Duanya
3 candi Dewa Trimurti Brahma, Shiwa, dan
Wishnu
Kota yamg begitu indah dan
diminati oleh setiap orang dari segala penjuru bahkan hingga ke belahan dunia.
Itulah kota Yogyakarta. Terdapat berbagai tempat wisata yang sangat menarik
untuk disinggahi sejenak. Pengetahuan yang melimpah dapat kita pelajari melalui
tempat – tempat itu. Sambil berwisata namun bisa sembari belajar pula.
Kesepakatan pun diputuskan dan
pilihan jatuh ke Candi Prambanan salah satu tempat wisata yang menarik.
Bangunan candi yg kokoh dan amat sangat berseni menarik perhatianku untuk
berwisata kesana. Tepat pada tanggal 26 Juni 2011 aku bersama keluarga
sederhanaku memutuskan untuk berangkat.
Pagi itu terasa dingin sekali
namun undaranya begitu sejuk menyegarkan
hati dan pikiran menghilangkan sedikit penat di Jakarta. Kebetulan aku sedang
menginap di rumah kakek dan nenek yang berlokasi di Boyolali, di sebuah desa
kecil yang masih terbentang sawah yang hijau dan indah. Pukul 09.00 kami
sekeluarga sudah rapi siap meluncur ke lokasi. Perjalanan menuju lokasi memakan
waktu yang tidak sebentar. Kira – kira 2 jam lebih waktu yang dihabiskan untuk
sampai ke Candi Prambanan. Namun semua itu tak terasa, sirna karena perasaan
senang yang kami rasakan.
Terik matahari yang begitu
menyengat tidak membuat aku, mama, papa, adik, dan kakak untuk tetap melangkah
menuju lokasi Candi. Kami berjalan perlahan namun pasti menuju pintu masuk.
Langkah kaki kami terhenti sejenak ketika melihat 3 bangunan candi besar, kokh,
dan menakjubkan dikelilingi oleh candi – candi yang berukuran sedang.
Tiga candi yang berdiri kokoh dan
berukuran paling besar diantara yang lain adalah Candi Brahma sang dewa
pencipta, Candi Wishnu sang dewa pemelihara, dan Candi Siwa sang dewa pemusnah.
Candi Siwa dibangun lebih besar dibandingkan Candi brahma dan Candi Wishnu.
Candi Siwa terletak diantara Brahma dan Wishnu.
Aku memandang kesekitar candi yang
begitu mempesona. Betapa indah sebuah karya yang tiada duanya. Sembri berjalan
menelusuri candi – candi itu akupun juga masuk kedalam masing – masing Candi.
Begitu gelap di dalam, ada sensasi tersendiri di dalam candi. Udara yg dingin
padahal cuaca diluar teramat sangat panas, aneh tapi nyata. Di setiap candi
terdapat sebuah patung yang besar dan terlihat menawan. Patung – patung itu
adalah penanda bahwa candi tersebut milik mereka. Merekalah yang mendiami candi
itu. Tangga demi tangga kunaiki begitu tinggi membuatku berpikir mungkin orang
zaman itu berperawakan besar dan tinggi.
Panas matahari semakin terik
seakan membakar kulit, namun Candi Prambanan masih tetap ramai dibanjiri
pengunjung. Aku kembali menelusuri petualanganku di Prambanan. Candi yang
lainnya adalah Candi milik Rara Jonggrang didalamnya terdapat patung Rara
Jonggrang tinggi dan besar, menakjubkan. Selain itu ada pula Candi milik Nandi,
Garuda, dan Angsa. Misteri, Sejarah yang sangat menarik dimiliki oleh Candi
Prambanan. Lokasi yang luas sangat luas. Masi banyak pula candi – candi lain
yang terdapat di prambanan. Menakjubkan sekali. Bila di total jumlah candi di
kawasan Prambanan terdapat 240 candi.
Waktu yang begitu singkat dan
terbatas, petualangan kami harus diakhiri. Belum sempat kami menikmati
keindahan dari keseluruhan Candi karena waktu memaksa kami untuk pulang
meninggalkan Prambanan. Lain waktu pasti aku akan singgah kembali melanjutkan
petualanganku yang belum terselesaikan. Pukul 17.00 sore kami kembali pulang
menuju rumah kakek dan nenek tercinta di Boyolali. Sampai jumpa Prambanan di
lain waktu pasti aku kan kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar