Bebasnya
Pergaulan Saat ini
Pergaulan merupakan
proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu, dapat juga oleh
individu dengan kelompok.
Seperti yang
dikemukakan oleh Aristoteles bahwa manusia sebagai makhluk sosial (zoon-politicon),
yang artinya manusia sebagai makhluk sosial yang tak lepas dari kebersamaan
dengan manusia lain. Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan
kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan
kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif.
Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau kelompok
guna melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu
lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari, terutama
bagi remaja yang masih mencari jati dirinya. Dalam usia remaja ini biasanya
seorang sangat labil, mudah terpengaruh terhadap bujukan dan bahkan dia ingin
mencoba sesuatu yang baru yang mungkin dia belum tahu apakah itu baik atau
tidak. Seperti halnya dengan cerita kali ini seorang mahasiswi PTS Jakarta,
sebut saja VW yang pernah melakukan kenakalannya dalam bentuk perilaku
menyimpang, yang mana “bebas” yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma
ketimuran yang ada. Yang dimaksudkan bebas dalam kasus ini adalah hubungan yang
tak sepantasnya dilakukan oleh seorang remaja. Hubungan yang hanya bisa
dilakukan oleh suami-istri.
VW mengaku melakukan
hal tersebut dikarenakan beberapa factor yang mendukungnya, awalnya memang
karena rasa ingin tahu tetapi karena factor-faktor inilah yang memungkinkan
untuk melakukan ini seperti perubahan zaman. “saya sih kepo aja kebanyakan
teman-teman cerita melakukan hal tersebut dan mereka menganggap lumrah”
katanya, sehingga iapun nekat untuk mencoba dengan teman laki-lakinya. Mudah saja
baginya untuk melakukan hal ini karena dari keluarganya sendiri tidaklah
terlalu memperhatikan ditambah lagi orang tuanya yang memiliki kesibukan
sendiri-sendiri. Jadi saat rumah dirasa kosong dan saat itulah mereka melakukan
hal-hal yang sangatlah jauh untuk seorang anak remaja. “saya juga tergiur atas
iming-iming yang diberikan oleh pacar saya, jadi saya mau-mau saja melakukan
hal tersebut karena saya yakin dengannya.” Tuturnya dengan kepolosan seorang
remaja seperti VW yang tak tau apa-apa dia hanya menurutinya saja. Sebenernya yang
dia lakukan memang salah tapi apalah keluarganya sendiri saja tidak
memperhatikan akan pergaulan anaknya ini. Sehingga untuk menyalahkan VW pun
juga tidak bisa karena kurangnya sosialisasi yang didapat olehnya hingga dia
salah langkah begitu. VW pun juga menyesal akan perlakuannya dulu yang salah
langkah dan mengakibatkan dirinya sempat frustasi karena setelah itu dia merasa
ditinggalkan oleh teman laki-lakinya. Apalagi dia telah kehilangan
kehormatannya sebagai perempuan untuk itu dia sangat menyesali kebodohannya
terdahulu yang mengijinkan teman laki-lakinya menyentuhnya. Faktanya pergaulan
bebas untuk saat ini memang sangatlah ancaman besar bagi putra-putri kita,
kurangnya pengetahuan dan kurangnya komunikasi antara orang tua dengan anak
juga membuat anak salah langkah. Dari peristiwa diatas hendaknya ditanamkan
pengetahuan tentang bahayanya pergaulan bebas karena dampak dari pergaulan
bebas ini akan dirasakan oleh berbagai macam pihak seperti keluarga, masyarakat
dan yang lebih menyesali atas tindakannya tersebut adalah dirinya sendiri.
Untuk menumbuhkan
kesadaran akan bahayanya pergaulan bebas maka para remaja haruslah diberikan
pendidikan mengenai dampak pergaulan bebas dan memberikan pendidikan
kerokhanian agar mereka sadar tentang apa yang saat ini sedang terjadi.