MAKALAH KEWIRAUSAHAAN
Disusun Oleh
Maria Jenny
Kristanti
14611291
2SA01
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2013/2014
A.
PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN
Berasal dari kata
enterpteneur yang berarti orang yang membeli barang dengan harga pasti meskipun
orang itu belum mengetahui berapa harga barang yang akan dijual. Wirausaha
sering juga disebut wiraswasta yang artinya sifat-sifat keberanian, keutamaan,
keteladanan dalam mengambil resiko yang bersumber pada kemampuan sendiri. Meski
demikian wirausaha dan wiraswasta sebenarnya memiliki arti yang berbeda .
Wiraswasta tidak memiliki visi pengembangan usaha sedangkan wirausaha mampu
terus berkembang dan mencoba usaha lainnya. Istilah lainnya yang semakna dengan
wirausaha adalah wiraswasta. Istilah wiraswasta lebih sering dipakai dan lebih
dikenal daripada wirausaha. Padahal, keduanya bermakna sama dan merupakan
padanan dari kata entrepreneur. Kata wiraswasta berasal dari gabungan
wira-swa-sta dalam bahasa sansekerta. Wira berarti utama, gagah, luhur, berani,
teladan, atau pejuang; swa berarti sendiri atau mandiri; sta berarti berdiri;
swasta berarti berdiri ditas kaki sendiri atau dengan kata lain berdiri di atas
kemampuan sendiri. Sedangkan wirausahawan mengandung arti secara harfah, wira
berarti berani dan usaha berarti daya upaya atau dengan kata lain wirausaha
adalah kemampuan atau keberanian yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan
menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan untuk
mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih
kesuksesan.
Berdasarkan makna-makna
tersebut, kata wiraswasta atau wirausaha berarti pejuang yang gagah, luhur,
berani dan pantas menjadi teladan di bidang usaha. Dengan kalimat lain,
wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai sifat-sifat kewiraswastaan atau
kewira-usahaan. Ia bersikap berani unuk mengambil resiko. Menurut Dan Steinhoff
dan John F. Burgess (1993:35) wirausaha adalah orang yang mengorganisir,
mengelola dan berani menanggung resiko untuk menciptakan usaha baru dan peluang
berusaha. Secara esensi pengertian entrepreneurship adalah suatu sikap mental,
pandangan, wawasan serta pola pikir dan pola tindak seseorang terhadap
tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya dan selalu berorientasi kepada
pelanggan. Atau dapat juga diartikan sebagai semua tindakan dari seseorang yang
mampu memberi nilai terhadap tugas dan tanggungjawabnya. Adapun kewirausahaan
merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dalam berusaha untuk
memajukan karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan pendapatan di dalam
kegiatan usahanya. Selain itu kewirausahan adalah kemampuan kreatif dan
inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang
menuju sukses. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan
seuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif
dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan
hidup. Pada hakekatnya kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang
yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata
secara kreatif.
B.
SEJARAH WIRAUSAHA
Wirausaha
secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada
tahun 1755 Di luar negeri, istilah kewirausahaan telah dikenal sejak abad 16,
sedangkan di Indonesia baru dikenal pada akhir abad 20 Beberapa istilah
wirausaha seperti di Belanda dikenadengan ondernemer, di Jerman dikenal
dengan unternehmerPendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an
di beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada Bahkan sejak 1970-an
banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha kecil
Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan
kewirausahaan ]DI Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas
pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja Sejalan dengan
perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman
kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di
segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang
C.
HAKEKAT KEWIRAUSAHAAN
Dari beberapa konsep yang
ada ada 6 hakekat penting kewirausahaan sebagai berikut ( Suryana,2003 : 13),
yaitu :
1. Kewirausahaan adalah suatu nilai
yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan,
siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Acmad Sanusi, 1994).
2. Kewirausahaan adalah suatu
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create
the new and different) (Drucker, 1959).
3. Kewirausahaan adalah suatu proses
penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan
peluang untuk memperbaiki kehidupan (Zimmerer. 1996).
4. Kewirausahaan adalah suatu nilai
yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up phase) dan perkembangan
usaha (venture growth) (Soeharto Prawiro, 1997).
5. Kewirausahaan adalah suatu proses
dalam mengerjakan sesuatu yang baru (creative), dan sesuatu yang berbeda
(inovative) yang bermanfaat memberi nilai lebih.
6. Kewirausahaan adalah usaha
menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melaui
cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut
dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan
pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang
baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan
menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.
D.
PROSES KEWIRUSAHAAN
Menurut
Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave, proses kewirausahaan diawali dengan adanya
inovasi Inovasi tersebut dipengeruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal
dari pribadi maupun di luar pribadi, seperti pendidikan, sosiologi, organisasi,
kebudayaan dan lingkungan\ Faktor-faktor tersebut membentuk ‘’locus of
control’’, kreativitas,
keinovasian, implementasi, dan pertumbuhan yang kemudian berkembangan menjadi wirausahawan yang besar Secara internal, keinovasian dipengaruhi oleh
faktor yang bersal dari individu, seperti locus of control, toleransi,
nilai-nilai, pendidikan, pengalaman. Sedangkan faktor yang berasal dari
lingkungan yang memengaruhi diantaranya model peran, aktivitas, dan peluang
Oleh karena itu, inovasi berkembang menjadi kewirausahaan melalui proses yang
dipengaruhi lingkungan, organisasi, dan keluarga
E.
CIRI
- CIRI DAN KARAKTERISTIK
KEWIRAUSAHAAN
Ciri-ciri seorang wirausahaan adalah:
• Percaya diri
• Berorientasikan tugas dan hasil
• Pengambil risiko
• Kepemimpinan
• Keorisinilan
• Berorientasi ke masa depan
• Jujur dan tekun
F.
SIFAT- SIFAT SEORANG WIRAUSAHA
Sifat-sifat
seorang wirausaha adalah:
·
Memiliki sifat
keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
·
Selalu berusaha
untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan,
memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan memiliki inisiatif.
·
Memiliki kemampuan
mengambil risiko dan suka pada tantangan.
·
Bertingkah laku
sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran dan
kritik yang membangun.
·
Memiliki inovasi dan
kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang
luas.
·
Memiliki persepsi
dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan.
·
Memiliki keyakinan
bahwa hidup itu sama dengan kerja keras.
Sikap wirausaha
Dari
daftar ciri dan sifat watak seorang wirausahawan di atas, dapat kita
identifikasi sikap seorang wirausahawan yang dapat diangkat dari kegiatannya
sehari-hari, sebagai berikut:
·
Disiplin
Dalam
melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki kedisiplinan yang
tinggi Arti dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan komitmen
wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya\ Ketepatan yang dimaksud bersifat
menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja
dan sebagainyaKetepatan terhadap waktu, dapat dibina dalam diri seseorang
dengan berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan
Sifat sering menunda pekerjaan dengan berbagai macam alasan, adalah kendala
yang dapat menghambat seorang wirausahawan meraih keberhasilan Kedisiplinan terhadap
komitmen akan kualitas pekerjaan dapat dibina dengan ketaatan wirausahawan akan
komitmen tersebut Wirausahawan harus taat azas Hal tersebut akan dapat tercapai
jika wirausahawan memiliki kedisiplinan yang tinggi terhadap sistem kerja yang
telah ditetapkan Ketaatan wirausahawan akan kesepakatan-kesepakatan yang
dibuatnya adalah contoh dari kedisiplinan akan kualitas pekerjaan dan sistem
kerja
·
Komitmen Tinggi
Komitmen
adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang, baik
terhadap dirinya sendiri maupun orang lainDalam melaksanakan kegiatannya,
seorang wirausahawan harus memiliki komitmen yang jelas, terarah dan bersifat
progresif (berorientasi pada kemajuan). Komitmen terhadap dirinya sendiri dapat
dibuat dengan identifikasi cita-cita, harapan dan target-target yang
direncanakan dalam hidupnya Sedangkan contoh komitmen wirausahawan terhadap
orang lain terutama konsumennya adalah pelayanan prima yang berorientasi pada
kepuasan konsumen, kualitas produk yang sesuai dengan harga produk yang
ditawarkan, penyelesaian bagi masalah konsumen, dan sebagainya.Seorang
wirausahawan yang teguh menjaga komitmennya terhadapkonsumen, akan memiliki
nama baik di mata konsumen yang akhirnya wirausahawan tersebut akan mendapatkan
kepercayaan dari konsumen, dengan dampak pembelian terus meningkat sehingga
pada akhirnya tercapai target perusahaan yaitu memperoleh laba yang diharapkan
·
Jujur
Kejujuran
merupakan landasan moral yang kadang-kadang dilupakan oleh seorang
wirausahawanKejujuran dalam berperilaku bersifat kompleks Kejujuran mengenai
karakteristik produk (barang dan jasa) yang ditawarkan, kejujuran mengenai
promosi yang dilakukan, kejujuran mengenai pelayanan purnajual yang dijanjikan
dan kejujuran mengenai segala kegiatan yang terkait dengan penjualan produk
yang dilakukan olehwirausahawan Kreatif dan Inovatif
Untuk
memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya
kreativitas yang tinggi Daya kreativitas tersebut sebaiknya dilandasi oleh cara
berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan
produk-produk yang telah ada selama ini di pasar Gagasan-gagasan yang kreatif
umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktuJustru seringkali
ide-ide jenius yangmemberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha
awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya
mustahil
·
Mandiri
Seseorang
dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut dapat melakukan keinginan dengan
baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain dalammengambil keputusan atau bertindak,
termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa adanya ketergantungan dengan pihak
lainKemandirian merupakan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang
wirausahawan Pada prinsipnya seorang wirausahawan harus memiliki
sikap mandiri dalam memenuhi kegiatan usahanya
·
Realistis
Seseorang
dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan fakta/realita sebagai
landasan berpikir yang rasional dalam setiap pengambilan keputusan maupun
tindakan/ perbuatannya]Banyak seorang calon wirausahawan yang berpotensi
tinggi, namun pada akhirnya mengalami kegagalan hanya karena wirausahawan
tersebut tidak realistis, obyektif dan rasional dalam pengambilan keputusan
bisnisnya Karena itu dibutuhkan kecerdasan dalam melakukan seleksi terhadap
masukan-masukan/ sumbang saran yang ada keterkaitan erat dengan tingkat
keberhasilan usaha yang sedang dirintis
G. PERAN WIRAUSAHAAN DALAM PEREKONOMIAN
NASIONAL
Seorang wirausaha
berperan baik secara internal maupun eksternal. Secara internal seorang
wirausaha berperan dalam mengurangi tingkat kebergantungan terhadap orang lain,
meningkatkan kepercayaan diri, serta meningkatkan daya beli pelakunya. Secara
eksternal, seorang wirausaha berperan dalam menyediakan lapangan kerja bagi
para pencari kerja. Dengan terserapnya tenaga kerja oleh kesempatan kerja yang
disediakan oleh seorang wirausaha, tingkat pengangguran secara nasional menjadi
berkurang.
Menurunnya tingkat pengangguran
berdampak terhadap naiknya pendapatan perkapita dan daya beli masyarakat, serta
tumbuhnya perekonomian secara nasional. Selain itu, berdampak pula terhadap
menurunnya tingkat kriminalitas yang biasanya ditimbulkan oleh karena tingginya
pengangguran.
Seorang wirausaha
memiliki peran sangat besar dalam melakukan wirausaha. Peran wirausaha dalam
perekonomian suatu negara adalah:
• Menciptakan
lapangan kerja
• Mengurangi
pengangguran
• Meningkatkan
pendapatan masyarakat
• Mengombinasikan
faktor–faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal dan keahlian)
• Meningkatkan
produktivitas nasiona
H. TAHAP-TAHAP KEWIRAUSAHAAN
Secara
umum tahap-tahap melakukan wirausaha:
Ø
Tahap memulai
Tahap di
mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu
yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah
membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau melakukan ‘’franchising’’]Tahap
ini juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di bidang pertanian, industri, atau jasa
Ø
Tahap
melaksanakan usaha
Dalam
tahap ini seorang wirausahawan
mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup aspek-aspek:
pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana
mengambil risiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi
Ø
Tahap
mempertahankan usaha
Tahap di
mana wirausahawan
berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang
dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi
Ø
Tahap
mengembangkan usaha
Tahap di
mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami perkembangan
atau dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang
mungkin diambil
I.
FAKTOR-FAKTOR KEGAGALAN
Menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2003
: 44-45) ada beberapa faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan
usaha barunya:
• Tidak
kompeten dalam manajerial.
Tidak kompeten atau tidak memiliki
kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang
membuat perusahaan kurang berhasil.
• Kurang
berpengalaman baik dalam kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan mengelola
sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan.
• Kurang
dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik,
faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas. Mengatur
pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan memelihara aliran kas
menyebabkan operasional perusahan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
• Gagal
dalam perencanaan.
Perencanaan merupakan titik awal dari
suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan
dalam pelaksanaan.
• Lokasi
yang kurang memadai.
Lokasi usaha yang strategis merupakan
faktor yang menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat
mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien.
• Kurangnya
pengawasan peralatan.
Pengawasan erat berhubungan dengan
efisiensi dan efektivitas. Kurang pengawasan mengakibatkan penggunaan alat
tidak efisien dan tidak efektif.
• Sikap
yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha.
Sikap yang setengah-setengah terhadap
usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan
sikap setengah hati, kemungkinan gagal menjadi besar.
• Ketidakmampuan
dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.
Wirausaha yang kurang siap menghadapi
dan melakukan perubahan, tidak akan menjadi wirausaha yang berhasil.
Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan
perubahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar